Istilah BERTANI dalam Boso jowo
#####
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwasannya anak2 sekarang sudah jarang yang tertarik dengan pertanian atau dalam bertani. Terbukti sekarang ini anak anak jaman sekarang sangat jarang yg mengetahui istilah dalam pertanian atau bertani yang sebenarnya masih sangat umum digunakan dalam bahasa sehari hari di daerahnya atau dalam bahasa jawa. Mungkin anak jaman sekarang sudah gak tertarik lagi dengan profesi sebagai petani. Maka dari itu di sini mencoba mengingatkan kembali akan istilah istilah dalam pertanian /bertani yang umum digunakan dalam bahasa orang orang desa. Selain untuk tidak melupakan bahasa daerah sendiri juga mungkin saja bisa menambah wawasan dalam bahasa jawa khususnya bahasa sehari hari wong ndeso.
Langsung saja simak di bawah ini.
1. MACUL
MACUL dalam bahasa Indonesianya adalah mencangkul yaitu mengolah atau membolak balik tanah dengan alat CANGKUL.
2. NGLUKU
NGLUKU adalah membajak sawah sebatas membalikkan tanah dengan alat yang namanya KEJEN ( Mata Luku ). Kalau dahulu ngluku dengan bantuan tenaga hewan seperti sapi atau kerbau, tetapi seiring perkembangan jaman, NGLUKU banyak yang sudah menggunakan alat bantu traktor.
3. NGGARU
NGGARU juga membajak sawah seperti NGLUKU. Tetapi perbedaannya kalau NGLUKU hanya sebatas membalikkan tanah, tetapi kalau NGGARU adalah meratakan tanah yang sudah di LUKU agar siap ditanami benih padi.
4. PINIHAN
Kalau dalam bahasa Indonesia adalah PERSEMAIAN yaitu tempat para petani untuk menaburkan benih padi atau gabah.
5. TAMPING
TAMPING adalah mencangkul permukaan galengan/tanggul sawah (tepian petak sawah) untuk membersihkan sisa sisa rumput dan merapikan galengan/tanggul karena mungkin saja ada yang tergerus atau terkena erosi biar menjadi rapi lagi.
6. MOPOK
MOPOK adalah menambah kembali galengan sawah setelah rumput dibersihkan ( di TAMPING ) dengan lumpur sawah biar lebih kuat dan rapi dan membuat tanah galengan/tanggul sawah berganti dengan tanah yang baru.
7 NDAUT
NDAUT adalah mencabut benih padi yang sudah siap tanam ( WINEH ) dari persemaian.
8. TANDUR
TANDUR adalah menanam/menancapkan WINIH kepetakan sawah dan ditata dengan jarak yang serasi sehingga pertumbuhan padi biar lebih bagus.
9. MATUN
MATUN atau dalam bahasa Indonesia adalah Menyiangi yaitu mencabut atau membuang gulma dan tumbuhan lainnya yang ada diantara tanaman padi biar tidak mengganggu pertumbuhan padi.
10. NGGARUK atau OSROK
NGGARUK adalah menyiangi tanaman padi dengan menggunakan alat bantu semacam garuk yang terbuat dari plat besi yang dimodifikasi untuk memudahkan mencakar gulma yang berada diantara tanaman padi.
11. NGGEPYOK
Nggepyok adalah merontokkan padi ( yang sudah dipanen dengan alat bantu benda keras seperti batu, mambu yang di modif sebagai media untuk merontokkan bulir padi. Caranya, satu genggam padi yang sudah di potong di pukulkan ( disabetke ) ke media tersebut sampai bulir padinya rontok semua.
12. EREG
EREG hampir sama dengan GEPYOK. Bedanya hanya media yang digunakan menggunakan semacam kincir berpaku yang diputar dengan tenaga manusia dengan dipedal dan juga bisa menggunakan tenaga diesel. Mesin alat bantu untuk merontokkan bulir padi tersebut biasa disebut namanya dengan EREG.
13. DEREP /DEREB
DEREP adalah bekerja memanen padi Contoh : Ayo DEREP neng sawahe Pak Fulan Artinya : Mari bekerja memanen padi di sawahnya Pak Fulan.
14. LEP
LEP adalah mengalirkan air ke petakan petakan sawah. Biasanya air dialirkan dari parit atau kanal irigasi yang didapatkan secara bergiliran.
Dan masih banyak lagi istilah istilah kegiatan dalam bertani. Tetapi sudah sangat umum dan mudah dimengerti.
misalnya saja :
Panen : Memanen Padi
Nyemprot : Menyemprot hama padi
Ngrabuk : Memupuk tanaman
Udah dulu yo, Semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentang istilah istilah bertani dalam bahasa jawa khususnya bahasane desa kita.
Friday, August 12, 2016
Friday, June 10, 2016
Tradisi Ngaji Dan Tidur Di Mushala Di Plosorejo
___________
________________
Jangan tinggalkan Tradisi Ramadhan di PLOSOREJO.
Setiap menjelang bulan Suci Ramadhan, ada satu hal yang akan terus teringat oleh kita sampai kapanpun. Sebuah kisah anak-anak baru gede dari plosorejo, yang setiap tahun dilakoninya, tak ketinggalan kita waktu itu (kira-kira dari kelas 4 SD –SMP SMA atau yg tinggal di kampung). Dengan suka cita, kita waktu itu menyambut datangnya bulan Suci Ramadhan ini. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam mengisi bulan Ramadhan ini, dari mulai jalan/lari pagi, tidur dimushola/masjid sampai dengan mainan mercon Meriam Bambu dan ngabuburit. Kegitan-kegiatan tersebut memang hanya di lakukan ketika bulan Ramadhan saja.
Nah…mungkin bagi rekan-rekan mas mas dan mbak mbak mungkin masih ingat dan menyenangkan kalau di kenang. tradisi ini akan terus terkenang. Kegiatan ini dimulai dari pagi hari setelah makan sahur dan sholat Subuh. Setelah sholat Subuh berjamaah, kita akan rame-rame untuk pergi ke jalan raya utama yaitu panjen ke utara sampai mengko, Biasanya ada yang naik sepeda, jalan kaki dan juga lari-lari pagi. tak lupa mercon sepertinya wajib untuk di bawa. Target utama kita disamping ketemu rekan-rekan dari desa yang lain, kita akan “nongkrong” di pinggir jalan sambil menyalakan mercon. bahkan ada loh yg golek cewek alias caper hahaha.
Walaupun jaraknya jauh namun karena dilakukan pada saat pagi hari dan rame-rame tidak membuat capek atau lemes..
Sore harinya, kegitan kita mulai lagi dengan bermain mercon, meriam bambu, Dengan hanya bermodalkan sebatang bambu yang besar dengan ukuran 1-1,5 m dan karbit kita bisa bermain sampai sore dengan puas. Ya..meskipun kadang-kadang dimarahin tetangga karena mengganggu istirahat sore hari mereka, tapi hal ini cukup membuat kita gembira. Malam harinya selepas buka puasa kita rame-rame lagi berangkat ke mushola atau masjid untuk melaksanakan sholat tarawih berjamaah dan dilanjutkan dengan Tadarus Al Qur’an sampai jam 23.00 WIB. Tadarus ini rutin di lakukan dengan cara berkelompok. kelompok putra dan kelompok putri, dimana satu orang membaca dan lainya menyimak bacaannya.
Setelah selsai Tadarus Al Qur’an, yang putri pulang kerumah masing masing dan yang putra tidak pulang kerumah, namun tidur berame-rame diserambi Mushola. Walaupun hanya beralaskan tikar karpet dan berselimutkan kain sarung yang sudah lecek dan kumal (maklum dicuci hanya seminggu sekali wkwkwk) kita bisa tidur dengan pulasnya. Nah....siapa yang akan membangunkan kita. Iling ilingen dw hahaha. dengan sabarnya setiap jam 02.00 WIB akan membangunkan kita untuk pulang dan melaksanakan makan sahur dirumah bersama keluarga. Sebuah tradisi yang syarat dengan kebersamaan, kesederhanaan dan juga religius yang rutin di jalankan selama bulan puasa. Namun saat ini tradisi tersebut hampir tidak kita jumpai lagi. Sebuah budaya yang seharusnya kita pelihara dan lestarikan secara pelan tapi pasti tergerus oleh moderenisasi dan kemajuan jaman.Mungkinkah tradisi ini akan tetap terwujud ketika nantinya generasi muda sudah berganti….??
semoga manfaat. "Marhaban ya Ramadhan"
Tuesday, June 7, 2016
Guyub Rukun
Guyub Rukun di bumi Arplos
____________
____________________
GUYUB adalah kehendak untuk bersama dalam kebersamaan. Bila dalam suatu komunitas semua orang memiliki rasa “guyub” ini, alangkah indahnya hidup di dunia. Misalnya ada keluarga punya hajat, atau mengalami musibah karena ada yang sakit atau meninggal dunia,. maka tanpa diminta, orang orang akan datang memberikan bantuan apa saja.. Semua membantu, baik berupa tenaga, bahan-bahan, dana maupun nasihat. Semua ikhlas tanpa pamrih, tidak mengharapkan balasan. Bahkan kalau tidak ikut “cawe-cawe” membantu mereka akan merasa bersalah., Sifat guyub ini masih belum dan semoga tidak akan hilang dari kehidupan bermasyarakat di negara kita, paling tidak di desa-desa, khususnya di desa yang masih termasuk di “PLOSOREJO”, desa yang terpencil, desa yang menamakan dirinya “ARPLOS” (Arek Plosorejo) (PEPUNDEN PLOSOREJO). Dalam kehidupan kota mungkin sifat guyub sudah terkikis oleh hiruk-pikuk urban life. Membantu memang tetap membantu, tetapi lebih praktis membantu dengan uang. Pada masa galak-galaknya siskamling, kalau pas dapat giliran jaga lebih memilih mengupah orang untuk gantikan jaga di poskamling. Padahal jaga rame-rame di poskamling juga merupakan salah satu bentuk keguyuban.
Kalau “guyub” adalah kebersamaan dalam mengerjakan apa saja secara bersama-sama, maka RUKUN adalah hidup damai tanpa pertikaian. Tidak ada orang bertengkar, atau berbeda pendapat. Kalau terjadi sesuatu semuanya diselesaikan melalui musyawarah yang pasti mufakat. Bahkan kalau perlu mufakat tanpa musyawarah. Dalam bahasa Jawa ada ungkapan “Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah”. Rukun membuat kita kuat, pertentangan membuat kita bubar. “Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah”. Bubrah seperti “sapu ilang suhe” (suh: pengikat sapu). Sapu yang kehilangan pengikat akan tercerai berai sekaligus tidak punya kekuatan. Andaikan hal ini terjadi dalam keluarga maka keluarga akan menjadi berantakan. Bagaimana kalau terjadi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara?
Kata “Guyub” dan “Rukun” bisa digunakan secara terpisah atau disatukan menjadi “Guyub Rukun”.Sebaiknya memang disatukan. “Guyub” belum tentu “rukun” demikian pula ”rukun” belum tentu “guyub”. Di era banyak kekerasan ditengah kerasnya hidup, alangkah sejuknya “guyub rukun”. Masih bolehkah kita memimpikan bahwa suatu saat bangsa kita akan kembali memiliki semangat “Guyub Rukun” ini? Kita harus yakin semangat itu masih ada. Paling tidak kata “Guyub” dan “Rukun” masih banyak dipakai. Bukankah banyak Organisasi yang menggunakan nama “Paguyuban”, demikian pula kata “Rukun”. Ada Rukun Tetangga, Rukun Warga, Rukun Tani dan sebagainya.
Mugo Mugo Manfaat.
____________
____________________
GUYUB adalah kehendak untuk bersama dalam kebersamaan. Bila dalam suatu komunitas semua orang memiliki rasa “guyub” ini, alangkah indahnya hidup di dunia. Misalnya ada keluarga punya hajat, atau mengalami musibah karena ada yang sakit atau meninggal dunia,. maka tanpa diminta, orang orang akan datang memberikan bantuan apa saja.. Semua membantu, baik berupa tenaga, bahan-bahan, dana maupun nasihat. Semua ikhlas tanpa pamrih, tidak mengharapkan balasan. Bahkan kalau tidak ikut “cawe-cawe” membantu mereka akan merasa bersalah., Sifat guyub ini masih belum dan semoga tidak akan hilang dari kehidupan bermasyarakat di negara kita, paling tidak di desa-desa, khususnya di desa yang masih termasuk di “PLOSOREJO”, desa yang terpencil, desa yang menamakan dirinya “ARPLOS” (Arek Plosorejo) (PEPUNDEN PLOSOREJO). Dalam kehidupan kota mungkin sifat guyub sudah terkikis oleh hiruk-pikuk urban life. Membantu memang tetap membantu, tetapi lebih praktis membantu dengan uang. Pada masa galak-galaknya siskamling, kalau pas dapat giliran jaga lebih memilih mengupah orang untuk gantikan jaga di poskamling. Padahal jaga rame-rame di poskamling juga merupakan salah satu bentuk keguyuban.
Kalau “guyub” adalah kebersamaan dalam mengerjakan apa saja secara bersama-sama, maka RUKUN adalah hidup damai tanpa pertikaian. Tidak ada orang bertengkar, atau berbeda pendapat. Kalau terjadi sesuatu semuanya diselesaikan melalui musyawarah yang pasti mufakat. Bahkan kalau perlu mufakat tanpa musyawarah. Dalam bahasa Jawa ada ungkapan “Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah”. Rukun membuat kita kuat, pertentangan membuat kita bubar. “Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah”. Bubrah seperti “sapu ilang suhe” (suh: pengikat sapu). Sapu yang kehilangan pengikat akan tercerai berai sekaligus tidak punya kekuatan. Andaikan hal ini terjadi dalam keluarga maka keluarga akan menjadi berantakan. Bagaimana kalau terjadi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara?
Kata “Guyub” dan “Rukun” bisa digunakan secara terpisah atau disatukan menjadi “Guyub Rukun”.Sebaiknya memang disatukan. “Guyub” belum tentu “rukun” demikian pula ”rukun” belum tentu “guyub”. Di era banyak kekerasan ditengah kerasnya hidup, alangkah sejuknya “guyub rukun”. Masih bolehkah kita memimpikan bahwa suatu saat bangsa kita akan kembali memiliki semangat “Guyub Rukun” ini? Kita harus yakin semangat itu masih ada. Paling tidak kata “Guyub” dan “Rukun” masih banyak dipakai. Bukankah banyak Organisasi yang menggunakan nama “Paguyuban”, demikian pula kata “Rukun”. Ada Rukun Tetangga, Rukun Warga, Rukun Tani dan sebagainya.
Mugo Mugo Manfaat.
Monday, February 22, 2016
Menangkap ikan menggunakan setrum
https://m.youtube.com/watch?v=aA4LBHin1Dg
Thursday, January 28, 2016
ujub utowo tandhuk kenduri manten
teks ujub utowo kenduri kanggo manten,.
Assalamualaikum Wr. Wb. Nuwun, keparenga kula matur dhumateng para kyai, sesepuh, pinesepuh, saha para rawuh sedaya ing sami kaaturan pinarak wonten ing dalemipun Bpk parjo ngriki,
pramila panjengan sadaya karawuhaken saperlu dipun suwun sawab pandonga wilujengipun slamet,
wonten ing dinten pitu pekenan gangsal, wuku tigang
dasa sasi kalih welas, windu sekawan, kaleres dinten (jum’at legi)Bpk parjo sekaliyan,
ngedalaken sodakoh arupi sarining bumi, saperlu njodhohkaken ibu bumi bapa angkasa, kanjeng Nabi Adam –Ibu khawa, bumi ingkang dipun trepi Bpk parjo sekaliyan,
pramila dipun shodakohi mugi-mugi kajat niyatipun bapak parjo…sekaliyan. Anggenipun badhe ngijabaken putranipun ingkang asma tulkiyem…. Dipun ijabahi saha dipun kabulaken dening Gusti Ingkang Maha kuwaos,
kula aturi nambahi pandonga wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya.
Ingkang saturan malih Bpk parjo... ngawontenaken shodakoh arupi, ambengan jangkep salawuhipun, saperlu nyodakohi dhumateng para Nabi, para wali, shokabatipun: Abu bakar, Umar, Usman, Ali saha Khasan-khusen, pramila dipun shodakohi mugi-mugi panyuwunipun Bpk parjo sekaliyan,
Anggenipun badhe ngijabaken putranipun ingkang asma..tulkiyem… dipun ijabahi dening Gusti Allah ingkangMaha Kuwaos,kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang pinarak ngrikisadaya.Saaturan malih Bpk parjo.. ngawontenaken shodakoh arupi rakitan ambengan punika, saperlu nyodakohi cikal bakal dusun plosorejo akal bakal banjar perkarangan ngriki,
pramila dipun shodakohi mugi-mugi anggenipun ngijabaken putranipun …. Dipun kabulaken dening Gusti Ingkang maha kuwaos, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang pinarak ngriki sadaya.Ingkang saaturan malih Bpk parjo.. sekaliyan, Ngedalaken shodakoh arupi ambengan punika saperlu nyodakohi para leluhuripun Bpk parjo..sekaliyan,
leluhur ingkang tebih,
leluhur ingkang celak,
leluhur ing sepuh,
ingkang anem,
leluhur ingkang kerimatan,
mboten kerimatan,
pramila dipun shodakohi mugi-mugi panyuwnipun Bpk parjowsekaliyan, angijabaken putranipun dipun ijabahi dening Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos,
kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya. Ingkang saaturan malih Bpk parjo sekaliyan, ngawontenaken shodakoh arupi pala kependhem saperlu nyodakohi naga dina, naga sasi, naga tahun, jati ngarang, pramila sedaya dipun shodakohi mugi-mugi panyuwnipun Bpk parjo sekaliyan,
anggenipun badhe angijabaken putranipun dipun ijabahi dening Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya.ingkang saaturan malih Bpk parjo sekaliyan, ngawontenaken shodakoh arupi sega golong pitu cacahipun, saperlu nyodakohi anggenipun badhe ngempalaken saha anggolongaken sanak kadhangipun, para kerabatipun, para pepundhenipun, ingkang sepuh, ingkang anem, ingkang celak, ingkang tebih. Pramila sedaya dipun shodakohi mugi-mugi panyuwnipun . Bpk parjo sekaliyan, dipun ijabahidening Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos,
tinebahaken saking balak, balak donya akhirat, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya.ingkang saaturan malih Bpk parjo sekaliyan, ngawontenaken shodakoh arupi sekar setaman saperlu nyiram tuwuh nyambung tuwuh, tuwuhipun Bpk parjo sekaliyan,
Dhumateng putranipun,wpramila dipun siram tuwuh dipun sambung tuwuh, mugi-mugi panyuwnipun Bpk parjowsekaliyan anggenipun angijabaken putranipun tansah pinaringan rahayu wilujengipun saha Kinabulan dening Gusti ingkang Maha Agung, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya Saaturan malih Bpk parjo sekaliyan, ngawontenaken shodakoh arupi jenang pethak, jenang abrit, saperlu ngawuningani roh kekalih, ingkangpethak saking bapa, ingkang abrit saking biyung, Pramila sedaya dipun shodakohi mugi-mugi panyuwunipun Bpk parjo sekaliyan, dipun ijabahi dening Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya. Ingkang saaturan malih Bpk parjo sekaliyan, ngedalaken shodakoh arupi jenang sengkala saperlu nyodakohi beka kalanipun Bpk parjo sekaliyan, beka kalanipun sakanca rencang, sakrajadarbekipun, samobah polahipun, Pramila sedaya dipun shodakohi mugi-mugi panyuwunipun Bpk parjo sekaliyan, dipun ijabahi, saha kala ingkang sampun dhumawah linebur dening Allah,
kala ingkang dereng dhumawah cinegah deningAllah, andadosaken kawilujengipunan,
mugi-mugi kinabulaken dening Gusti Ingkang Maha kuwaos, tinambahan pandonga pangestu wilujengipunipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya. Ingkang saaturan malih rakitan pisang ayu, saperlu nyodakohi nuripun Bpk parjo sekaliyan, mugi-mugi anggenipun pados rejeki, sandhang pangan, siang dalu, tansah pinaringan gangsar, lancar kangge nyekapi gesangipun, saha kulawarganipun,
dipun ijabahi Gusti ingkang Maha Asih, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya Wos-wosing kajatan punika Bpk parjo sekaliyan, badhe ngijabaken putranipun, mugi-mugi Gusti ingkang murbeng dumadi tansah ngayomi,saha ngabulaken panyuwunipun tanpa wonten rubeda satunggal punapa.
Amin-amin-amin ya robal alammin.Wasana cekap samanten anggen kula ngikroraken khajat niyatipun Bpk parjo sekaliyan,
bilih wonten kirang prayogi anggen kula matur, kirang teteh saha kirang wantah, kula namung sagetnyuwun agunging pangaksami.Akhirul kalam, wabilahi taufik walhidayah
Wassalamualaikum Wr. Wb.
pramila panjengan sadaya karawuhaken saperlu dipun suwun sawab pandonga wilujengipun slamet,
wonten ing dinten pitu pekenan gangsal, wuku tigang
dasa sasi kalih welas, windu sekawan, kaleres dinten (jum’at legi)Bpk parjo sekaliyan,
ngedalaken sodakoh arupi sarining bumi, saperlu njodhohkaken ibu bumi bapa angkasa, kanjeng Nabi Adam –Ibu khawa, bumi ingkang dipun trepi Bpk parjo sekaliyan,
pramila dipun shodakohi mugi-mugi kajat niyatipun bapak parjo…sekaliyan. Anggenipun badhe ngijabaken putranipun ingkang asma tulkiyem…. Dipun ijabahi saha dipun kabulaken dening Gusti Ingkang Maha kuwaos,
kula aturi nambahi pandonga wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya.
Ingkang saturan malih Bpk parjo... ngawontenaken shodakoh arupi, ambengan jangkep salawuhipun, saperlu nyodakohi dhumateng para Nabi, para wali, shokabatipun: Abu bakar, Umar, Usman, Ali saha Khasan-khusen, pramila dipun shodakohi mugi-mugi panyuwunipun Bpk parjo sekaliyan,
Anggenipun badhe ngijabaken putranipun ingkang asma..tulkiyem… dipun ijabahi dening Gusti Allah ingkangMaha Kuwaos,kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang pinarak ngrikisadaya.Saaturan malih Bpk parjo.. ngawontenaken shodakoh arupi rakitan ambengan punika, saperlu nyodakohi cikal bakal dusun plosorejo akal bakal banjar perkarangan ngriki,
pramila dipun shodakohi mugi-mugi anggenipun ngijabaken putranipun …. Dipun kabulaken dening Gusti Ingkang maha kuwaos, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang pinarak ngriki sadaya.Ingkang saaturan malih Bpk parjo.. sekaliyan, Ngedalaken shodakoh arupi ambengan punika saperlu nyodakohi para leluhuripun Bpk parjo..sekaliyan,
leluhur ingkang tebih,
leluhur ingkang celak,
leluhur ing sepuh,
ingkang anem,
leluhur ingkang kerimatan,
mboten kerimatan,
pramila dipun shodakohi mugi-mugi panyuwnipun Bpk parjowsekaliyan, angijabaken putranipun dipun ijabahi dening Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos,
kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya. Ingkang saaturan malih Bpk parjo sekaliyan, ngawontenaken shodakoh arupi pala kependhem saperlu nyodakohi naga dina, naga sasi, naga tahun, jati ngarang, pramila sedaya dipun shodakohi mugi-mugi panyuwnipun Bpk parjo sekaliyan,
anggenipun badhe angijabaken putranipun dipun ijabahi dening Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya.ingkang saaturan malih Bpk parjo sekaliyan, ngawontenaken shodakoh arupi sega golong pitu cacahipun, saperlu nyodakohi anggenipun badhe ngempalaken saha anggolongaken sanak kadhangipun, para kerabatipun, para pepundhenipun, ingkang sepuh, ingkang anem, ingkang celak, ingkang tebih. Pramila sedaya dipun shodakohi mugi-mugi panyuwnipun . Bpk parjo sekaliyan, dipun ijabahidening Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos,
tinebahaken saking balak, balak donya akhirat, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya.ingkang saaturan malih Bpk parjo sekaliyan, ngawontenaken shodakoh arupi sekar setaman saperlu nyiram tuwuh nyambung tuwuh, tuwuhipun Bpk parjo sekaliyan,
Dhumateng putranipun,wpramila dipun siram tuwuh dipun sambung tuwuh, mugi-mugi panyuwnipun Bpk parjowsekaliyan anggenipun angijabaken putranipun tansah pinaringan rahayu wilujengipun saha Kinabulan dening Gusti ingkang Maha Agung, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya Saaturan malih Bpk parjo sekaliyan, ngawontenaken shodakoh arupi jenang pethak, jenang abrit, saperlu ngawuningani roh kekalih, ingkangpethak saking bapa, ingkang abrit saking biyung, Pramila sedaya dipun shodakohi mugi-mugi panyuwunipun Bpk parjo sekaliyan, dipun ijabahi dening Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya. Ingkang saaturan malih Bpk parjo sekaliyan, ngedalaken shodakoh arupi jenang sengkala saperlu nyodakohi beka kalanipun Bpk parjo sekaliyan, beka kalanipun sakanca rencang, sakrajadarbekipun, samobah polahipun, Pramila sedaya dipun shodakohi mugi-mugi panyuwunipun Bpk parjo sekaliyan, dipun ijabahi, saha kala ingkang sampun dhumawah linebur dening Allah,
kala ingkang dereng dhumawah cinegah deningAllah, andadosaken kawilujengipunan,
mugi-mugi kinabulaken dening Gusti Ingkang Maha kuwaos, tinambahan pandonga pangestu wilujengipunipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya. Ingkang saaturan malih rakitan pisang ayu, saperlu nyodakohi nuripun Bpk parjo sekaliyan, mugi-mugi anggenipun pados rejeki, sandhang pangan, siang dalu, tansah pinaringan gangsar, lancar kangge nyekapi gesangipun, saha kulawarganipun,
dipun ijabahi Gusti ingkang Maha Asih, kula aturi nambahi pandonga pangestu wilujengipun para rawuh ingkang kaaturan pinarak ngriki sadaya Wos-wosing kajatan punika Bpk parjo sekaliyan, badhe ngijabaken putranipun, mugi-mugi Gusti ingkang murbeng dumadi tansah ngayomi,saha ngabulaken panyuwunipun tanpa wonten rubeda satunggal punapa.
Amin-amin-amin ya robal alammin.Wasana cekap samanten anggen kula ngikroraken khajat niyatipun Bpk parjo sekaliyan,
bilih wonten kirang prayogi anggen kula matur, kirang teteh saha kirang wantah, kula namung sagetnyuwun agunging pangaksami.Akhirul kalam, wabilahi taufik walhidayah
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Thursday, January 21, 2016
anco khas kampung arplos
ANCO DI SUNGAI PLOSOREJO.
Anco adalah jaring angkat yang bentuknya sederhana sekali. anco merupakan alat tangkap yang dapat diguakan di Sungai, laut, maupun teluk-teluk yang relatife dangkal. juga sebut"cross nets" (cross-lift-nets) atau "kruis nets" (bahasa Belanda) karena dalam terbukanya jaring menggunakan dua buah belahan bambu yang kedua ujungnya dihaluskan (diruncingkan) kemudihan dipasang bersiilangan satu sama lain dengan sudut 90 derajat yang selanjutnya pada ujung-ujungnya diikatkan jaring tersebut. Jaring berbentuk bujur sangkar yang besar kecilnya tergantung dari kebutuhan.
Namun untuk anco umumnya berukuran 3x3 m dan 3x4 m. bahan jarring biasanya dibuat dengan benang katun, senar atau waring dengan besar mata kurang lebih 1 cm untuk bagian yang ditengah dan 1,5 cm.. Padake-empat sudutnya masing-masing dihubungkan dengan jerigi yang terbuat dari bambu. Ke-empat jerigi disatukan menggunakan paralon atau bambu yang berfungsi sebagai poros. Poros diikatkan dengan bambu dengan panjang 250 cm sebagai angkatan tangkul.
anco di sungai Plosorejo.
Hasil tangkapan dari alat tangkap ini tidak terlalu besar dan hanya untuk mencukupi kebutuhan lauk pauk mereka. Di sungai ini anco di buat menetap dan bersifat permanen. Kalau di hitung-hitung mungkin jumlah anco yang telah ada sampai sepuluhan.masyarakat di sini yang kebanyakan mata pencahariaannya sebagai petani, menangkap ikan di sungai merupakan sampingan dari kegiatan berladangnya. Lebih-lebih ketika musim penghujan tiba, dan setelah selesai tanam padi masyarakat tak agi bnyak kegiatan dan mereka memanfaatkan waktu luang mereka untuk menangkap ikan di sungai. Waktu yang biasa mereka gunakan untuk menangkap ikan adalah sore hari, namun tak jarang juga pagi hari ketika turun hujan atau air deras.
Anco mereka disain sedemikian rupa sehinggapada waktu hujan masyarakat dapat tetap menangkap ikan. anco di daerah kami ini adalah terdapat rumah-rumahan kecil, cukup untuk 4 orang dan juga dilengkapi peneduh untuk pelindung ketika hujan turun. KONSTRUKSI ANCO Anco merupakanalat yang banyak beroperasi di sungai. anco yang biasanya digunakan oleh masyarakat memiliki ukuran yang hampir sama dengan alat tangkap sejenisnya. Bentuknya juga sama dengan anco memiliki 4 buah lengan yang sama panjang. Ukuran jebak biasanya 2-3 meter. Setiap ujung lengan terdapat tali yang menghubungkan masing-masing lengan dan sebagai penghubung dengan jaring. Ukuran jaring yang diguakan bervariassi, dan bahkan ada yang menggunakan selambu yang memiliki lubang sangat kecil..Namun ada juga yang menggunakan jaring yang terbuat dari jala tebar, yang mana memiliki ukuran mata jaring agak besar. Menggunakan jaring yang terbuat dari selambu selain sangat menguntungkan karena banyak ikan yang dapat tertangkap, hal ini juga mengirit biaya. Tidak ada patokan pasti dalam menentukan ukuran mata jaring yang digunakan. Karena menangkap ikan bukan merupakan pekerjaan utama dan hanya pekerjaan sampingan maka masyarakat tidak begitu memperdulikan ukuran jaring atupun yang lainnya. Bagi mereka yang terpenting adalah anco mereka dapat digunakan untuk menangkap ikan Lengan yang digunakan terbuat dari bambu yang telah di belah. Selain bertujuan agar jika diangkat tidak terlalu berat, dengan menggunakan bambu biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Hal ini dikarenakan masyarakat banyak memiliki pohon bambu, sehingga tidak kesulitan untuk mendapatkannya dan mengirit biaya. Jenis bambu yang digunakan adalah bambu"ori" yang biasa masyarakat sebut. Bambu ini memiliki ukuran yang besar dan tebal. Hal ini bertujuan jika nantinya digunakan utuk mengangkat jaring tidak patah. Sebenarnya bambu yang digunakan hanya dua, namun karena dibuat menyilang jadi terlihat 4 buah. Di persimpangan lengan bamboo terdapat 2 buah lubang yang berfungsi untuk tempat masuknya lengan tadi. Lengan-lengan bambu tadi diamsukkan kedalam lubung yang bertujuan untuk menghubungkan kedua bamboo menjadi satu, dan agar nantinya jaring tetap dapat berkibar. Lubang yang digunakan untuk masuknya lengan tadi terbuat dari bambu, namun ada juga yang terbuat dari besi. Kebanyakan masyarakat menggunakan bambu untuk lubang lengan tadi, hal ini selain biaya yang dikeluarkan kecil juga tidak begitu berat. Pemasangan lengan dilakukan dengan membalik bambu, sehingga bambu yang diluar di buat menjadi di dalam, hal ini bertujuan agar bambu tidak mudah patah. Sebelum di pasang bambu yang dibersihkan dibuat seperti membulat hal ini agar bambu lebih kuat, dan nantinya bisa menahan beban dari jaring. Kedua lengan bambu tadi diikat dsengan menggunakan tali yang terbuat dari senar. Sebagai penyangga dari jebak ini terdapat tiang yang panjang dan besar. Tiang ini biasanya terbuat dari bambu yang memiliki berat cukup ringan. Panjang tiang yang digunakan biasanya berkisar antara 4-5 meter. Pada ujung atas tiang dihubungkan dengan lubang lengan tadi, sedangkan pada ujung bawah tertancap pada tanah. Ujung yang tertancap pada tanah terdapat kayu yang menyilang, hal ini dimaksukkan agar tiang tidak mudah lepas dari tanah. Untuk menguatkan tiang agar tidak mudah lepas teredapat dua buah kayu yang tertancap di tanah untuk menahan tiang. Alat tangkap ini dalam pengoperasiannya ditarik dengan menggunakan tali. Tali yang digunakan biasanya jenis tambang. Tali ini di ikatkan pada ujung tiang yang atas. Untuk memudahkan dalam mengangkat jebak ini pada tali diberi peganganyang terbuat dari kayu, ataupun bambu yang kecil-kecil. Panjang antara pegangan yang satu dengan yang lain adalah sekitar 40-50 cm. Alat tangkap ini memerlukan suatu keseimbangan dalam pengoperasiannya. Agar pengoperasiannya seimbang, maka pada kedua buah lengan kiri dan kanan di ikat dengan menggunakan tali. Selain agar seimbang dan mudah pada waktu pengangkatan, tali ini juga berfungsi untuk memudahkan dalam waktu penempatan jaring didasar perairan. Setelah kedua ujung lengan diikat dengan tali senar tadi, kemudian ujung tali senar yang satunya diikatkan pada rumput, ataupun ditancapkan pada sebuah pasak. Panjang tali bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.Sebagai pelengkap dari alat tangkap jebak ini adalah adanya rumah-rumahan yang kecil sebagai tempat untuk meletakkan alat tangkap. Rumah-rumahan ini selain untuk meletakkan alat tangkap juga dilengkapi dengan peneduh sehingga pada waktu melakukan penangkapan tidak terlalu capek karena panas matahari, dan juga pelindung dari air hujan ketika hujan turun. Bentuk dari rumah-rumahan ini sangat sederhana dan cukup untuk digunakan 4 orang untuk berteduh.Bahan yang digunakan untuk membuat rumahan-rumahan ini adalah bambu. Bambu ini ditancapkan kedalam dasar perairan sebagai penyangga,setelah itu bentuk bangunan didesain sekehendak pemiliknya. Tidak lupa untuk melengkapi bangunan ini diberi penutup yang dapat dibuat dari anyaman daun tebu atau dari plastik terpal..tapi ada juga yang tidak di tutup :-D
ingin ikut nganco? gratis koq tp rokok bawa sendiri ,:-D

Namun untuk anco umumnya berukuran 3x3 m dan 3x4 m. bahan jarring biasanya dibuat dengan benang katun, senar atau waring dengan besar mata kurang lebih 1 cm untuk bagian yang ditengah dan 1,5 cm.. Padake-empat sudutnya masing-masing dihubungkan dengan jerigi yang terbuat dari bambu. Ke-empat jerigi disatukan menggunakan paralon atau bambu yang berfungsi sebagai poros. Poros diikatkan dengan bambu dengan panjang 250 cm sebagai angkatan tangkul.
anco di sungai Plosorejo.
Alat tangkap yang biasa di gunakan adalah "anco". karena di sini hanya ada sungai kecil.
Hasil tangkapan dari alat tangkap ini tidak terlalu besar dan hanya untuk mencukupi kebutuhan lauk pauk mereka. Di sungai ini anco di buat menetap dan bersifat permanen. Kalau di hitung-hitung mungkin jumlah anco yang telah ada sampai sepuluhan.masyarakat di sini yang kebanyakan mata pencahariaannya sebagai petani, menangkap ikan di sungai merupakan sampingan dari kegiatan berladangnya. Lebih-lebih ketika musim penghujan tiba, dan setelah selesai tanam padi masyarakat tak agi bnyak kegiatan dan mereka memanfaatkan waktu luang mereka untuk menangkap ikan di sungai. Waktu yang biasa mereka gunakan untuk menangkap ikan adalah sore hari, namun tak jarang juga pagi hari ketika turun hujan atau air deras.
Anco mereka disain sedemikian rupa sehinggapada waktu hujan masyarakat dapat tetap menangkap ikan. anco di daerah kami ini adalah terdapat rumah-rumahan kecil, cukup untuk 4 orang dan juga dilengkapi peneduh untuk pelindung ketika hujan turun. KONSTRUKSI ANCO Anco merupakanalat yang banyak beroperasi di sungai. anco yang biasanya digunakan oleh masyarakat memiliki ukuran yang hampir sama dengan alat tangkap sejenisnya. Bentuknya juga sama dengan anco memiliki 4 buah lengan yang sama panjang. Ukuran jebak biasanya 2-3 meter. Setiap ujung lengan terdapat tali yang menghubungkan masing-masing lengan dan sebagai penghubung dengan jaring. Ukuran jaring yang diguakan bervariassi, dan bahkan ada yang menggunakan selambu yang memiliki lubang sangat kecil..Namun ada juga yang menggunakan jaring yang terbuat dari jala tebar, yang mana memiliki ukuran mata jaring agak besar. Menggunakan jaring yang terbuat dari selambu selain sangat menguntungkan karena banyak ikan yang dapat tertangkap, hal ini juga mengirit biaya. Tidak ada patokan pasti dalam menentukan ukuran mata jaring yang digunakan. Karena menangkap ikan bukan merupakan pekerjaan utama dan hanya pekerjaan sampingan maka masyarakat tidak begitu memperdulikan ukuran jaring atupun yang lainnya. Bagi mereka yang terpenting adalah anco mereka dapat digunakan untuk menangkap ikan Lengan yang digunakan terbuat dari bambu yang telah di belah. Selain bertujuan agar jika diangkat tidak terlalu berat, dengan menggunakan bambu biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Hal ini dikarenakan masyarakat banyak memiliki pohon bambu, sehingga tidak kesulitan untuk mendapatkannya dan mengirit biaya. Jenis bambu yang digunakan adalah bambu"ori" yang biasa masyarakat sebut. Bambu ini memiliki ukuran yang besar dan tebal. Hal ini bertujuan jika nantinya digunakan utuk mengangkat jaring tidak patah. Sebenarnya bambu yang digunakan hanya dua, namun karena dibuat menyilang jadi terlihat 4 buah. Di persimpangan lengan bamboo terdapat 2 buah lubang yang berfungsi untuk tempat masuknya lengan tadi. Lengan-lengan bambu tadi diamsukkan kedalam lubung yang bertujuan untuk menghubungkan kedua bamboo menjadi satu, dan agar nantinya jaring tetap dapat berkibar. Lubang yang digunakan untuk masuknya lengan tadi terbuat dari bambu, namun ada juga yang terbuat dari besi. Kebanyakan masyarakat menggunakan bambu untuk lubang lengan tadi, hal ini selain biaya yang dikeluarkan kecil juga tidak begitu berat. Pemasangan lengan dilakukan dengan membalik bambu, sehingga bambu yang diluar di buat menjadi di dalam, hal ini bertujuan agar bambu tidak mudah patah. Sebelum di pasang bambu yang dibersihkan dibuat seperti membulat hal ini agar bambu lebih kuat, dan nantinya bisa menahan beban dari jaring. Kedua lengan bambu tadi diikat dsengan menggunakan tali yang terbuat dari senar. Sebagai penyangga dari jebak ini terdapat tiang yang panjang dan besar. Tiang ini biasanya terbuat dari bambu yang memiliki berat cukup ringan. Panjang tiang yang digunakan biasanya berkisar antara 4-5 meter. Pada ujung atas tiang dihubungkan dengan lubang lengan tadi, sedangkan pada ujung bawah tertancap pada tanah. Ujung yang tertancap pada tanah terdapat kayu yang menyilang, hal ini dimaksukkan agar tiang tidak mudah lepas dari tanah. Untuk menguatkan tiang agar tidak mudah lepas teredapat dua buah kayu yang tertancap di tanah untuk menahan tiang. Alat tangkap ini dalam pengoperasiannya ditarik dengan menggunakan tali. Tali yang digunakan biasanya jenis tambang. Tali ini di ikatkan pada ujung tiang yang atas. Untuk memudahkan dalam mengangkat jebak ini pada tali diberi peganganyang terbuat dari kayu, ataupun bambu yang kecil-kecil. Panjang antara pegangan yang satu dengan yang lain adalah sekitar 40-50 cm. Alat tangkap ini memerlukan suatu keseimbangan dalam pengoperasiannya. Agar pengoperasiannya seimbang, maka pada kedua buah lengan kiri dan kanan di ikat dengan menggunakan tali. Selain agar seimbang dan mudah pada waktu pengangkatan, tali ini juga berfungsi untuk memudahkan dalam waktu penempatan jaring didasar perairan. Setelah kedua ujung lengan diikat dengan tali senar tadi, kemudian ujung tali senar yang satunya diikatkan pada rumput, ataupun ditancapkan pada sebuah pasak. Panjang tali bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.Sebagai pelengkap dari alat tangkap jebak ini adalah adanya rumah-rumahan yang kecil sebagai tempat untuk meletakkan alat tangkap. Rumah-rumahan ini selain untuk meletakkan alat tangkap juga dilengkapi dengan peneduh sehingga pada waktu melakukan penangkapan tidak terlalu capek karena panas matahari, dan juga pelindung dari air hujan ketika hujan turun. Bentuk dari rumah-rumahan ini sangat sederhana dan cukup untuk digunakan 4 orang untuk berteduh.Bahan yang digunakan untuk membuat rumahan-rumahan ini adalah bambu. Bambu ini ditancapkan kedalam dasar perairan sebagai penyangga,setelah itu bentuk bangunan didesain sekehendak pemiliknya. Tidak lupa untuk melengkapi bangunan ini diberi penutup yang dapat dibuat dari anyaman daun tebu atau dari plastik terpal..tapi ada juga yang tidak di tutup :-D


berburu burung puyuh

puyuh alias gemak nyuluh gemak saat musim hujan datang, pada saat panen kedelai habis dan mulai menanam padi,
kegiatan d kampung kami adlh mencari burung puyuh d sawah yg tidak tergenang air, biasanya kami mencari burung puyuh bisa mendapat lebih dari 50ekor dan di bakar ramai ramai di pos kami. karena mencari burung puyuh waktunya malam hari maka peralatan yang kami bawa adalah lampu senter dan serok.

senter

serok. setiap malam kami selalu mencari gemak atau puyuh.
musim burung puyuh tidak lama hanya sekitar 2minggu, setelah itu burung puyuh sudah menyebar lagi d persawahan atau kebun, karena air sudah tidak banyak lagi.

proses penyembelihan puyuh



Meski secara tekstur, burung puyuh terbilang lebih alot dibandingkan ayam namun tingkat kelezatan rasa burung puyuh nggakalah dibandingkan ayam.
Untuk rasa, burung puyuh racikan kami ini cukup bisa diandalkanlah meski untuk kami.
meski bumbu hanya ala kadarnya, nikamtnya gak kalah sama restoran.

Tuesday, January 19, 2016
bersih desa di plosorejo
Kegiatan Bersih Desa di plosorejo.
Dalam acara adat Bersih Desa masyarakat mengadakan beberapa kegiatan:
1 memotong ternak berupa kerbau yg di beli masyarakat dengan gotong royong, dan dagingnya di bagi2kan kepada masyarakat.
2 .Mengadakan kenduri bersama oleh seluruh warga desa, yang biasanya diadakan bersama-sama di bawah punden atau pohon beringin.
Para masyarakat membawa perlengkapan kenduri masing-masing berupanasi dan lauk yang ditempatkan pada baskom atau penampan.
Selanjutnya diadakan doa bersama yang dipimpin oleh seorang yang disebut “Modin”. selesai acara,. seluruh nasi dan laukpauk tadi di bagikan.
3.Mengadakan hiburan. Ini adalah puncak acara Bersih Desa di plosorejo, di laksanakan siang hari sampai malam hari, dengan mengadakan pergelaran tayub,. Semua ini untuk memberikan hiburan pada masyarakat agar para masyarakat gembira.. tayub.




bersih desa menurut insiklopedia bebas.
Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat Jawa untuk memberikan sesaji kepada danyangdesa.
Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan.Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu.[
Maka sesaji diberikan kepada danyang, karena danyang dipercaya sebagai penjaga sebuah desa.
Dengan demikian, upacara bersih desa diadakan di makam danyang.
Di desa yang mempunyai pengaruh muslim kuat, upacara bersih desa diadakan dilaksanakan diMasjid.
Adapun isinya adalah doa-doa dalam Muslim.
Sementara, di beberapa desa yang tidak memiliki makam danyang, upacara bersih desa diadakan di rumah kepala desa.
Bersih desa juga dimaknai sebagai ungkapan syukur atas panen padi, maka upacaranya dilakukan setelah panen padi berakhir.
Bersih desa yang ditandai dengan sedekah bumi berwujud tumpeng Pelaksanaan Bersih desa biasanya diadakan pada bulan Sela atauSyawal, yaitu bulan ke-11Kalender Jawa.
Untuk tanggal, setiap desa berbeda pelaksanaannya, namun yang pasti semua mengambil waktu di bulan Sela.
Dalam upacara bersih desa ada sedekah bumi yang biasanya berupa nasi tumpeng dan lauk pauk yang dibuat oleh warga desa.
Seluruh makanan yang ada dalam upacara bersih desa merupakan hasil sumbangan keluarga-keluarga di desa.
Upacara bersih dsa wajib diikuti oleh orang yang sudah dewasa.
Di berapa daerah upacara bersih desa juga dilengkapi dengan pertunjukan wayang semalam suntuk. TujuanBersih desa, sebagai upacara adat, memiliki makna spiritual di baliknya. Pertama-tama bersih desa bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat.Selanjutnya, upacara bersih desa bertujuan untuk memohon perlindungan kepada danyang sebagai penjaga sebuah desa.
Terakhir, tujuan bersih desa adalah untuk memohon berkat agar hasil panen berikutnya melimpah.
Selain itu, bersih desajuga memuat tujuan solidaritas di dalamnya.
Makanan yang menjadi santapan bersama adalah hasil sumbangan warga sendiri.
Tahapan Upacara bersih desa dilakukan selama sehari penuh dengan beberapa tahapan.
Pada pukul 07.00 dilaksanakan kegiatan bersih-bersih seluruh lingkungan desa.
Selain itu mulai dipersiapkan pula alat-alat untuk upacara seperti tikar, panggung, dan tempat sesaji.
Pagar pohon yang dikeramatkan di desa juga diganti dengan yang baru.
Sementara itu, beberapa anggota yang lain mempersiapkan makanan untuk upacara.
Pada jam 12.00 kepala desa akan memukul kentongan sebagai tanda semua makanan sudah harus siap diantar ke rumah kepala dusun.
Setelah semua siap, menjelang sore seluruh warga yang sudah dewasa berkumpul ditempat yang telah ditentukan oleh masing-masing desa untuk memulai upacara.
Pertama-tama biasanya dibacakan doa-doa danmantra.
Biasanya juga diceritakan kisah Dewi Sri yang menjadi pelindung para petani.
Upacara diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan pembagian makanan.
Selama upacara ini sesaji juga diletakkan di keempat sudut desa.
Dipercaya setiap sudut desa dijaga oleh anak danyang.
Terakhir, jika memungkinkan, diadakan pertunjukan wayang selama semalam suntuk.
Lakon yang dibawakan dalam pentas wayang bermacam-macam,
misalnya Bharatayuda, Wahyu Makutharama,Wahyu Purbasejati, Wahyu Gada Inten.
setelah seluruh tahapan ini dipenuhi maka upacara bersih desa dianggap sah..
1 memotong ternak berupa kerbau yg di beli masyarakat dengan gotong royong, dan dagingnya di bagi2kan kepada masyarakat.
2 .Mengadakan kenduri bersama oleh seluruh warga desa, yang biasanya diadakan bersama-sama di bawah punden atau pohon beringin.
Para masyarakat membawa perlengkapan kenduri masing-masing berupanasi dan lauk yang ditempatkan pada baskom atau penampan.
Selanjutnya diadakan doa bersama yang dipimpin oleh seorang yang disebut “Modin”. selesai acara,. seluruh nasi dan laukpauk tadi di bagikan.
3.Mengadakan hiburan. Ini adalah puncak acara Bersih Desa di plosorejo, di laksanakan siang hari sampai malam hari, dengan mengadakan pergelaran tayub,. Semua ini untuk memberikan hiburan pada masyarakat agar para masyarakat gembira.. tayub.





Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat Jawa untuk memberikan sesaji kepada danyangdesa.
Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan.Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu.[
Maka sesaji diberikan kepada danyang, karena danyang dipercaya sebagai penjaga sebuah desa.
Dengan demikian, upacara bersih desa diadakan di makam danyang.
Di desa yang mempunyai pengaruh muslim kuat, upacara bersih desa diadakan dilaksanakan diMasjid.
Adapun isinya adalah doa-doa dalam Muslim.
Sementara, di beberapa desa yang tidak memiliki makam danyang, upacara bersih desa diadakan di rumah kepala desa.
Bersih desa juga dimaknai sebagai ungkapan syukur atas panen padi, maka upacaranya dilakukan setelah panen padi berakhir.
Bersih desa yang ditandai dengan sedekah bumi berwujud tumpeng Pelaksanaan Bersih desa biasanya diadakan pada bulan Sela atauSyawal, yaitu bulan ke-11Kalender Jawa.
Untuk tanggal, setiap desa berbeda pelaksanaannya, namun yang pasti semua mengambil waktu di bulan Sela.
Dalam upacara bersih desa ada sedekah bumi yang biasanya berupa nasi tumpeng dan lauk pauk yang dibuat oleh warga desa.
Seluruh makanan yang ada dalam upacara bersih desa merupakan hasil sumbangan keluarga-keluarga di desa.
Upacara bersih dsa wajib diikuti oleh orang yang sudah dewasa.
Di berapa daerah upacara bersih desa juga dilengkapi dengan pertunjukan wayang semalam suntuk. TujuanBersih desa, sebagai upacara adat, memiliki makna spiritual di baliknya. Pertama-tama bersih desa bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat.Selanjutnya, upacara bersih desa bertujuan untuk memohon perlindungan kepada danyang sebagai penjaga sebuah desa.
Terakhir, tujuan bersih desa adalah untuk memohon berkat agar hasil panen berikutnya melimpah.
Selain itu, bersih desajuga memuat tujuan solidaritas di dalamnya.
Makanan yang menjadi santapan bersama adalah hasil sumbangan warga sendiri.
Tahapan Upacara bersih desa dilakukan selama sehari penuh dengan beberapa tahapan.
Pada pukul 07.00 dilaksanakan kegiatan bersih-bersih seluruh lingkungan desa.
Selain itu mulai dipersiapkan pula alat-alat untuk upacara seperti tikar, panggung, dan tempat sesaji.
Pagar pohon yang dikeramatkan di desa juga diganti dengan yang baru.
Sementara itu, beberapa anggota yang lain mempersiapkan makanan untuk upacara.
Pada jam 12.00 kepala desa akan memukul kentongan sebagai tanda semua makanan sudah harus siap diantar ke rumah kepala dusun.
Setelah semua siap, menjelang sore seluruh warga yang sudah dewasa berkumpul ditempat yang telah ditentukan oleh masing-masing desa untuk memulai upacara.
Pertama-tama biasanya dibacakan doa-doa danmantra.
Biasanya juga diceritakan kisah Dewi Sri yang menjadi pelindung para petani.
Upacara diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan pembagian makanan.
Selama upacara ini sesaji juga diletakkan di keempat sudut desa.
Dipercaya setiap sudut desa dijaga oleh anak danyang.
Terakhir, jika memungkinkan, diadakan pertunjukan wayang selama semalam suntuk.
Lakon yang dibawakan dalam pentas wayang bermacam-macam,
misalnya Bharatayuda, Wahyu Makutharama,Wahyu Purbasejati, Wahyu Gada Inten.
setelah seluruh tahapan ini dipenuhi maka upacara bersih desa dianggap sah..
beringin keramat di plosorejo
mencoba menggali pesan dari leluhur tentang pohon beringin di plosorejo yang di keramatkan sekaligus menjadi icon desa,.
makna dari pohon beringin itu adalah melindungi, memberi manfaat positif, keteduhan, pengayoman Dalam hidup bermasyarkat dan bernegara kita dituntut agar saling menjaga dan melaksanakan norma yang membangun agar bersinergi dalam hal memanusiakan manusia yang secara garis besar memberikan kepedulian kita terhadap sesama dalam hal kebaikan dan secara harfiah manusia adalah makluk sosial, kebersamaan akan tercipta dengan harmonis dan sinergi. Dalam menciptakan suatu keadaan ekonomi yang kuat dan membangun sumber daya manusia hebat bentuk makna dari pohon beringin itu sendiri adalah melindungi,memberi manfaat positif, keteduhan,pengayoman yang saling terhubung dan saling merangkul melambangkan harmonisasi, kebersamaan, ketekunan ,saling bantu membantu dalam kebaikan, saling memberikan sumbangsih.,

di dalam pancasila, pohon beringin melambangkan Sila yang KETIGA yaitu Persatuan Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa“berteduh” di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.
itulah kenapa pohon beringin di tanam oleh pendahulu dan di keramatkan,. dan setiap tahun di peringati dengan berdoa bersama di bawah pohon beringin, agar masyarakat tidak melupakan ajaran leluhur yg di simbolkan dlm pohon beringin tersebut..
makna dari pohon beringin itu adalah melindungi, memberi manfaat positif, keteduhan, pengayoman Dalam hidup bermasyarkat dan bernegara kita dituntut agar saling menjaga dan melaksanakan norma yang membangun agar bersinergi dalam hal memanusiakan manusia yang secara garis besar memberikan kepedulian kita terhadap sesama dalam hal kebaikan dan secara harfiah manusia adalah makluk sosial, kebersamaan akan tercipta dengan harmonis dan sinergi. Dalam menciptakan suatu keadaan ekonomi yang kuat dan membangun sumber daya manusia hebat bentuk makna dari pohon beringin itu sendiri adalah melindungi,memberi manfaat positif, keteduhan,pengayoman yang saling terhubung dan saling merangkul melambangkan harmonisasi, kebersamaan, ketekunan ,saling bantu membantu dalam kebaikan, saling memberikan sumbangsih.,

Friday, January 15, 2016
cakruk petung arplos

terakir di bongkar januari 2015 dan selesai di resmikan pada 28 januari 2015.
semua pekerjaan di lakukan dengan gotong royong antara masyarakat dan pemuda, serta dana dari swasembada pemuda masyarakat dan bantuan dari perangkat desa kususnya pak lurah.
cakruk di desa kami adalah tempat fovorit bagi pemuda dan masyarakat untuk berkumpul, bersosialisasi, sekaligus menjaga keamanan desa.
cakruk di desa kami memiliki fasilitas berupa tv, papan catur, karambol, tikar, serta peralatan keamanan dari bantuan polsek pace,
dengan beberapa fasilitas itulah cakruk kami selalu ramai setiap hari, kususnya pada malam.

ini adalah foto saat gotong royong lembur








semangat gotong royong

Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
Katanya berasal dari
g otong =bekerja,
royong =bersama
Bersama-sama dengan musyawarah, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan,
gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia dan menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
kita mengetahui bahwa modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, hal ini seharusnya jangan sampai membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh oleh kebudayaan asing yang lebih mementingkan individualisme.
Sesungguhnya budaya gotong-royong merupakan kekuatan besar budaya masyarakat yang perlu dikembangkan terus di negeri ini.
Lewat tradisi gotong royong, banyak yang dapat kita petik dari sana. Bagaimana kita berlatih saling menghargai, menghormati pandangan orang lain, bersikap obyektif, tak buruk sangka dan tak meremehkan orang lain dan saling tolong menolong adalah beberapa sikap luhur dari hasil gotong royong. untuk menggelorakan dan memotivasi lagi semangat gotong royong pastinya tak cuma acara seremonial saja yang dirayakan maupun dicanangkan. Namun pemerintah mesti menempuh upaya pendekatan kepada semua komponen masyarakat kemudian ada upaya untuk membimbing, memotivasi dan memfasilitasi dengan bertahap lewat program pembangunan supaya nilai luhur gotong royong bisa kembali menggelora. Untuk itu penting adanya gagasan untuk kembali mengobarkan semangat gotong royong serta swadaya masyarakat untuk membangun negeri dengan cara lebih meningkatkan kepedulian dan partisipasi aktif rakyat dalam pembangunan yang berdasarkan semangat gotong royong dan swadaya sebagai tradisi yang sudah menyatu pada kehidupan masyarakat. Semua itu bertujuan supaya rakyat mempunyai tanggung jawab untuk ikut serta dan menggunakan hasil pembangunan . tapi alhamdulillah di dusun plosorejo, jiwa gotong royong masih di pertahankan meski sedikit berkurang.. semoga saja gak punah hahahaha inilah salah satu contoh kegiatan sosial kerja bakti atau gotong royong di plosorejo.
gotong royong dalam pembangunan masjid baiturrahman..





sekilas tentang dusun plosorejo

EKONOMI dusun plosorejo mayoritas adalah petani. Pendapatan penduduk rata-rata dari bertani dan menjadi buruh tani.
Petani dari dusun plosorejo ini dikenal ulet, terbukti dengan hasil kerja kerasnya, mereka mampu menghasilkan panen 4 x dlm setahun, musim hujan petani menanam padi 2x dan saat kemarau menanam jagung dgn tumpang sari kacang kedelai, ada sebagian juga yg menanam buah dan sayur seperti timun cabai sawi. para petani sebagian menyewa lahan pertanian di luar dusun. Tak sedikit yang mambelinya. yang lebih menarik. Selain bertani, sebagian lebih suka merantau di kota dn bekerja di luar negeri sebagai TKI TKW..
PENDIDIKAN pendidikan formal di plosorejo hanya ada sdn kepanjen tiga dan Tk pertiwi,. sedangkan untuk jenjang yg lebih lanjut mereka menempuh pendidikan di kota,. sedangkan untuk non formal mereka mengaji di mushala mushala masjid dan madrasah..
itulah sekilas tentang dusun plosorejo,.
Thursday, January 14, 2016
VISI MISI PEMUDA PLOSOREJO

2.Mempererat tali persaudaran antar pemuda plosorejo dengan mengadakan pertemuan rutin.
3.Mengadakan kegiatan-kegiatan kepemudaan dalam masyarakat.
4.Turut serta membantu dalam pengabdian masyarakat.
5.Mengembangkan kreativitas dan bakat pemuda melalui pendidikan dan pelatihan kepemudaan.
6.Melestarikan nilai-nilai seni dan budaya masyarakat.
7.Turut membantu dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.
8.Membentuk usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
Subscribe to:
Posts (Atom)